Land Suitability Analysis of Different Plant Species to Rehabilitate Landslide Prone Areas in Merawu Catchment, Indonesia

Open Access

Issue		BIO Web Conf. Volume 167, 2025 5^th International Conference on Smart and Innovative Agriculture (ICoSIA 2024)


Article Number		03005
Number of page(s)		14
Section		Land and Environmental Management
DOI		https://doi.org/10.1051/bioconf/202516703005
Published online		19 March 2025

K. Wibisono, Monitoring kinerja DAS Bedadung Kabupaten Jember, Jawa Timur. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian. 18 (1), 52–59 (2021) https://doi.org/10.15294/jg.v18i1.25964 [Google Scholar]
P. T. Juwono and A. Subagiyo. Integrasi pengelolaan daerah aliran sungai dengan wilayah pesisir. (Universitas Brawijaya Press, Malang, 2019) [Google Scholar]
P. D. Susanti and A. Miardini, Analisis tingkat kerawanan dan teknik mitigasi longsor di sub DAS Merawu. Pros. Sem. Nas. Geo. UMS, (2016), 139150 [Google Scholar]
M. C. Satriagasa, H. Suryatmojo, A. Kusumandari, Zonasi kerawanan longsor dan strategi arahan mitigasi longsor di DAS Merawu Banjarnegara. Geo Media: Maj. I. Info. K. 18 (2), 106–116 (2020) http://dx.doi.org/10.21831/gm.v18i2.35420 [Google Scholar]
S. Sehah, A. N. Aziz, S. A. Raharjo, Pengembangan model pelatihan pembuatan peta kontur topografi untuk mengidentifikasi dini zona-zona rawan bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara. Jur. Ris. K. Pend. Fis. 3 (2), 67–74 (2016) https://doi.org/10.12928/jrkpf,v3i2.5148 [Google Scholar]
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2023). Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI). Retrieved October 12, 2023, from https://dibi.bnpb.go.id/home/index2. [Google Scholar]
P. D. Susanti, A. Miardini, B. Harjadi, Analisis kerentanan tanah longsor sebagai dasar mitigasi di Kabupaten Banjarnegara. Jur. Pen. P. D. A. S. 1 (1), 49–59 (2017) https://doi.org/10.20886/jppdas.2017.1.1.49-59 [Google Scholar]
N. Ngadisih, H. Suryatmojo, M. C. Satriagasa, M. Annisa, C. Kumolo, Komparasi tiga model infiltrasi pada lahan pertanian dan agroforestri di DAS Merawu Banjarnegara. Jur. I. Rek. P. Bio. 8 (1), 2032 (2020) https://doi.org/10.29303/jrpb.v8i1.157 [Google Scholar]
E. Kuntjorowati, Dampak bantuan sosial bagi korban bencana alam tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara. Media Info. P. K. Sos. 44 (1), 63–76 (2020) [Google Scholar]
F. Syahli, The impact of land use change on soil erosion in Serayu Watershed, case study Merawu Watershed, Banjarnegara, Postgraduate Thesis Gadjah Mada University and University of Twente (2015) [Google Scholar]
J. G. Sukmawati and H. Suryatmojo, Rehabilitation strategy for restoration of riverbank protection function in the Merawu Watershed, Banjarnegara Regency. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 1199 (1), 012035 (2023) https://doi.org/10.1088/1755-1315/1199/1/012035 [Google Scholar]
Wahyunto, and D. Ai, Degradasi lahan di Indonesia: kondisi existing, karakteristik, dan penyeragaman definisi mendukung gerakan menuju satu peta. J. Sumb. L. 8 (2), 81–93 (2014) https://doi.org/10.2018/jsdl.v8i2.6470 [Google Scholar]
A. Rachman, Peluang dan tantangan implementasi model pertanian konservasi di lahan kering. Sumb. D. L. 11 (2), 77–90 (2017) https://doi.org/10.2018/jsdl.v11i2.7182 [Google Scholar]
D. K. Nugraha, B. D. A. Nugroho, C. Setyawan, Dampak perubahan curah hujan terhadap tingkat kerentanan erosi tanah di Sub DAS Merawu, Jawa Tengah. Jur. Tek. P. L. 10 (3), 356–366 (2021) http://dx.doi.org/10.23960/jtep-l.v10i3.356-366 [Google Scholar]
P. D. Susanti and A. Miardini, Analisis tingkat kerawanan dan teknik mitigasi longsor di sub DAS Merawu. Pros. Sem. Nas. Geo. UMS, (2016), 139150 [Google Scholar]
G. Aprilicia and E. Handrian, Implementasi program kebun bibit desa dalam rangka rehabilitasi lahan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri Rokan. Jur. Kemun. 4 (1), 875–894 (2023). https://doi.org/10.0506/jkg.v4i1.849. [Google Scholar]
A. Jatmiko, R. Sadono, L. R. W. Faida, Evaluasi kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan menggunakan analisa multikriteria (studi kasus di Desa Butuh Kidul Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Jur. I. Kehut. 6 (1), 30–44 (2012) https://doi.org/10.22146/jik.3307 [Google Scholar]
M. R. Fahlianti and E. R. Indrayatie, Analisis Kesesuaian tempat tumbuh jenis-jenis pohon di kawasan konservasi Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jur. Syl. Scie. 3 (6), 1020–1029 (2022) https://doi.org/10.20527/jss.v3i6.4717 [Google Scholar]
P. Pratiwi, M. E. Hartoyo, B. H. Narendra, Kesesuaian jenis pohon pada lahan kritis di Sub DAS Lesti, Jawa Timur. Jur. Pen. Hut. Kons. A. 11 (2), 183–204 (2014) https://doi.org/10.20886/jphka.2014.11.2.183-204 [Google Scholar]
R. Hidayat, D. Marsono, S. Susanto, R. Sadono, The composition and structure of vegetation of the upstream Cisanggarung Watershed, Ciremai Mount National Park. Agr.: Jur. I. Perta. 16 (2), 126–136 (2022) https://doi.org/10.36873/aev.v16i2.5553 [Google Scholar]
J. B. Nsengiyuma, G. Luo, L. Nahayo, X. Huang, P. Cai, Landslide susceptibility assessment using spatial multi-criteria evaluation model in Rwanda. Int. J. Environ. Res. Public Health, 15 (2), 243 (2018) https://doi.org/10.3390/ijerph15020243 [Google Scholar]
Puslittanak, Laporan Akhir Pengkajian Potensi Bencana Kekeringan, Banjir dan Longsor di Kawasan Satuan Wilayah Sungai Citarum Ciliwung Jawa Barat Bagian Barat Berbasis Sistem Informasi Geografis, (Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor, 2004) [Google Scholar]
P. Khadiyanto, Tata ruang berbasis pada kesesuaian lahan, (Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005) [Google Scholar]
H. C. Hasibuan and S. Rahayu, Kesesuaian lahan permukiman pada kawasan rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Temanggung. Tek. PWK, 6 (4), 242–256 (2017) https://doi.org/10.14710/tpwk.2017.18072 [Google Scholar]
S. Ritung, K. Nugroho, A. Mulyani, E. Suryani, Petunjuk teknis evaluasi lahan untuk komoditas pertanian edisi revisi 2011, (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor, 2011) [Google Scholar]
Kementerian Kehutanan. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.69/Menhut-II/2011 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kehuianan Tahun Anggaran 2012 (Kementerian Kehutanan, Jakarta, 2011) [Google Scholar]
F. Adhitya, O. Rusdiana, M. B. Saleh, Penentuan jenis tumbuhan lokal dalam upaya mitigasi longsor dan teknik budidayanya pada areal rawan longsor di KPH Lawu DS: Studi Kasus di RPH Cepoko. J. Tro. Silvi. 8 (1), 9–19 (2016). https://doi.org/10.29244/j-siltrop.8.1.9-19 [Google Scholar]
Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan. “Jenis tanaman RHL.” 2020. https://www.sitarhutla.info/jenis [Google Scholar]
L. N. Nurida, A. Mulyani, F. Widiastuti, F. Agus, Potensi dan model agroforestri untuk rehabilitasi lahan terdegradasi di Kabupaten Berau, Paser, dan Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Jur. T. Ik. 42 (1), 13–26 (2018) https://doi.org/10.21082/jti.v42n1.2018.13-26 [Google Scholar]
D. Djaenudin, H. Marwan, H. Subagjo, A. Hidayat, Petunjuk teknis evaluasi lahan untuk komoditas pertanian, (Badan Litbang Pertanian, Bogor, 2011) [Google Scholar]
Q. Qomaruddin, A. Sukmono, A. L. Nugraha, Analisis kesesuaian lahan komoditas kehutanan dan perkebunan di Wilayah Kabupaten Banjarnegara dengan metode matching. Jur. Geo. Undip, 7 (1), 113 (2018) https://doi.org/10.14710/jgundip.2017.19294 [Google Scholar]
D. Arisanty, and S. Syarifuddin, Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit di Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Jur. Geo.: Media Info. P. Prof. K. 14 (2), 27–35 (2018). https://doi.org/10.15294/jg.v14i2.11516 [Google Scholar]
U. Arsyad, R. A. Barkey, W. Wahyuni, K. K. Matandung, Karakteristik tanah longsor di Daerah Aliran Sungai Tangka. Jur. Hut. Masy. 10 (1), 203214 (2018). https://doi.org/10.24259/jhm.v0i0.3978 [Google Scholar]
V. G. M. Pangemanan, A. E. Turangan, O. B. A. Sompie, Analisis kestabilan lereng dengan metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland). Jur. S. Stat. 2 (1), 37–46 (2014) [Google Scholar]
M. A. Akbar, S. R. Utami, C. Agustina, Simulasi pengukuran longsor pada kemiringan lereng dan ketebalan seresah yang berbeda. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 9 (2), 321–327 (2022). https://doi.org/10.21776/ub.1tsl.2022.009.2.12 [Google Scholar]
R. Prastowo, O. Trianda, S. Novitasari, Identifikasi kerentanan gerakan tanah berdasarkan data geologi daerah Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Kurvatek, 3 (2), 31–40 (2018) [Google Scholar]
Putra, I. K. A. & Wardika, I. G. Analisis kerentanan lahan terhadap potensi bencana tanah longsor pada wilayah Kaldera Batur Purba. Media Komunikasi Geografi. 22 (2), 208–218 (2021) https://doi.org/10.33579/krvtk.v3i2.782 [Google Scholar]
K. Khosiah and A. Ariani, Tingkat kerawanan tanah longsor di Dusun Landungan Desa Guntur Macan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Jur. I. Man. Edu. 3 (1), 195–200 (2017) http://dx.doi.org/10.58258/jime.v3i1.37 [Google Scholar]
R. Suyarto, Kajian akifer di Kecamatan Denpasar Barat Provinsi Bali. Jur. Bumi Les. 12 (2012) [Google Scholar]
R. Ainiyah, and A. Wibowo, Analisis pengaruh jenis batuan dan sesar aktif terhadap potensi pergerakan tanah (Studi Kasus: Cianjur). Jur. Pend. Geo. Undiksha. 12 (1), 23–31 (2024) https://doi.org/10.23887/jjpg.v12i01.67230 [Google Scholar]
M. Afdhal and H. F. Yuda, Analisis zonasi gerakan tanah pada daerah Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. J. Geo. Eng. Energy (JOGEE). 5 (1), 93–100 (2024) https://doi.org/10.25105/jogee.v5i1.19161 [Google Scholar]
L. K. Agustina, D. G. Harbowo, B. Al Farishi, Identifikasi kawasan rawan longsor berdasarkan karakteristik batuan penyusun di Kota Bandar Lampung. Elipsoida: Jur. Geodesi dan Geomatika. 3 (1), 30–37 (2020).. https://doi.org/10.14710/elipsoida.2020.776 [Google Scholar]
K. Khosiah and A. Ariani, Tingkat kerawanan tanah longsor di Dusun Landungan Desa Guntur Macan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Jur. I. Man. Edu. 3 (1), 195–200 (2017) http://dx.doi.org/10.58258/jime.v3i1.37 [Google Scholar]
Y. G. Wijaya, S. Budiyanto, E. D. Purbajanti, Evaluasi kesesuaian lahan sebagai upaya peningkatan produksi tanaman pangan di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Jur. T. S. L. 11 (1), 233–245 (2024) http://dx.doi.org/10.21776/ub.jtsl.2024.011.1.25 [Google Scholar]
H. Krisnawati, E. Varis, M. Kallio, M. Kanninen, Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen ekologi, silvikultur, dan produktivitas, (CIFOR, Bogor, 2011) [Google Scholar]
A. Hani, and D. Octavia, Kapulaga, ratu rempah pembawa berkah, potensi prospektif di era pandemi COVID-19, (IPB Press, Bogor, 2020) [Google Scholar]
Sobir and R. M. Napitupulu, Bertanam durian unggul. (PT Niaga Swadaya, Yogyakarta, 2010) [Google Scholar]
A. Wijaya, Bertanam durian. (Ganeca Exact, Jakarta, 2007) [Google Scholar]
E. H. Sittadewi, and I. G. Tejakusuma, Efek intersepsi, evapotranspirasi, dan penguatan akar tanaman terhadap stabilitas lereng. Jur. Sains Tekno. Miti. B. 15 (1), 19–26 (2020) [Google Scholar]
R. Rosman, Peningkatan produksi jambu mete nasional melalui perbaikan teknologi budidaya berbasis ekologi. Perspektif, 17 (2), 166–174 (2018) http://dx.doi.org/10.21082/psp.v17n2.2018.166-174 [Google Scholar]
H. Siregar, and U. Rianse (Eds.), Prosiding seminar nasional pangan dan perkebunan: realitas pangan dan perkebunan saat ini dan prospeknya menuju swasembada berkelanjutan. (UHO EduPress, Kendari, 2020) [Google Scholar]
S. Syafaruddin, E. Randriani, T. J. Santoso, Efektivitas dan efisiensi teknik isolasi dan purifikasi DNA pada jambu mete. J. Ind. Bev. Crops, 2 (2), 141601 (2011) https://doi.org/10.21082/jtidp.v2n2.2011.p%25p [Google Scholar]
D. Pranowo, and E. H. Purwanto, Pemanfaatan lahan diantara tanaman jambu mete muda di lahan marginal. Buletin RISTRI, 2 (2), 199–206 (2011) [Google Scholar]
Y. Indrajaya, and H. Wuri, Potensi hutan Pinus merkusii Jungh. et de Vriese sebagai pengendali tanah longsor di Jawa. Info Hutan, 5 (3), 231–240 (2008) [Google Scholar]

Current usage metrics show cumulative count of Article Views (full-text article views including HTML views, PDF and ePub downloads, according to the available data) and Abstracts Views on Vision4Press platform.

Data correspond to usage on the plateform after 2015. The current usage metrics is available 48-96 hours after online publication and is updated daily on week days.

Initial download of the metrics may take a while.